Strategi Membangun Moderasi Beragama, Salam-Sarane di Desa Nania melalui hari besar keagamaan (Kecamatan Baguala – Kota Ambon)

  • Tobias Dominggus Sohilait Institut Agama Kristen Negeri Ambon
  • Noni Matital Institut Agama Kristen Negeri Ambon
  • Kristi . Institut Agama Kristen Negeri Ambon
  • Yance Zadrak Rumahuru Institut Agama Kristen Negeri Ambon
  • Samel Sopakua Institut Agama Kristen Negeri Ambon
Keywords: Moderasi Beragama, Hari Besar Keagamaan, Salam-Sarane,, Desa Nania, Toleransi Lintas Agama,, Ambon

Abstract

Artikel ini mengkaji peran penting hari besar keagamaan dalam memperkuat moderasi beragama di Desa Nania, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Dalam masyarakat yang majemuk secara agama, hari-hari besar keagamaan tidak hanya bermakna teologis dan ritual, tetapi juga menjadi ruang sosial untuk mempererat hubungan antarumat. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui wawancara tokoh agama dan pemuda lintas iman serta observasi kegiatan keagamaan.

Hasil menunjukkan bahwa kolaborasi pemuda lintas agama dalam merayakan Natal dan Idul Fitri, seperti bermain musik rebana dan terompet bersama, mencerminkan praktik moderasi beragama. Tradisi lokal "Salam-Sarane" juga memperkuat solidaritas dan toleransi. Hari besar keagamaan, jika dimaknai secara inklusif dan dikaitkan dengan kearifan lokal, terbukti menjadi strategi efektif untuk membangun jembatan harmoni antarumat beragama. Temuan ini menunjukkan bahwa kearifan lokal, jika diintegrasikan secara tepat dalam praktik keagamaan, dapat menjadi instrumen penting dalam memperkuat moderasi beragama.

References

Azra, A. (2000). Islam substantif: Agar umat tidak kehilangan arah. Mizan.

Azra, A. (2020). Moderasi beragama dalam konteks keindonesiaan. Kementerian Agama RI.

Durkheim, E. (2011). The elementary forms of religious life (G. A. Masroeri, Trans.). IRCiSoD. (Karya asli diterbitkan 1912)

Effendy, B. (1998). Islam dan negara: Transformasi pemikiran dan praktik politik Islam di Indonesia. Paramadina.

Geertz, C. (1992). Interpretasi budaya. Kanisius.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. Basic Books.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2019). Moderasi beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2021). Panduan penguatan moderasi beragama. Kemenag RI.

Majelis Ulama Indonesia. (2019). Dokumen Islam Wasathiyah. MUI Press.

Madjid, N. (1992). Islam: Doktrin dan peradaban. Paramadina.

Mughni, S. A. (2009). Membumikan toleransi: Dialog antaragama di Indonesia. UIN Press.

Munawar-Rachman, B. (2001). Islam pluralis. Paramadina.

Pattinama, P. F. (2012). Orang basudara: Potret rekonsiliasi di Maluku pasca konflik. Kanisius.

Pattinama, P. F. (2015). Salam-Sarane: Budaya lokal sebagai perekat sosial. Jurnal Sosiologi, 8(2),

Rumahlatu, A. (2021). Moderasi beragama di Maluku: Studi kasus Desa Nania. Jurnal Keberagaman dan Perdamaian, 3(1),

Published
2025-05-23
How to Cite
Sohilait, T., Matital, N., ., K., Rumahuru, Y., & Sopakua, S. (2025). Strategi Membangun Moderasi Beragama, Salam-Sarane di Desa Nania melalui hari besar keagamaan (Kecamatan Baguala – Kota Ambon). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 11(5.C), 306-314. Retrieved from https://www.jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/12394