Strategi Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V Balikpapan Untuk Mendukung Pertahanan Negara
Abstract
Konflik di Laut China Selatan terus menjadi isu krusial yang dipicu oleh klaim wilayah yang tumpang tindih dan kekayaan sumber daya alamnya, menjadikannya pusat perhatian geopolitik. Bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar, menjaga keamanan maritim, terutama di perairan Natuna, adalah prioritas utama. Meskipun telah meningkatkan upaya militer, tantangan seperti penangkapan ikan ilegal, pelanggaran wilayah, dan keterbatasan sumber daya angkatan laut tetap ada. Artikel ini mengeksplorasi potensi teknologi Autonomous Vehicles (AV)—termasuk Autonomous Underwater Vehicles (AUV), Unmanned Aerial Vehicles (UAV), dan Unmanned Combat Aerial Vehicles (UCAV)—sebagai solusi transformatif untuk meningkatkan keamanan maritim. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menyoroti bagaimana AV dapat mengoptimalkan pengawasan perbatasan, memastikan pemantauan yang berkelanjutan, dan mengurangi risiko operasional bagi personel. Artikel ini juga membahas pentingnya kolaborasi internasional dan alih teknologi untuk mengembangkan kapabilitas AV bagi pertahanan maritim Indonesia. Dengan memadukan teknologi canggih dan diplomasi strategis, Indonesia dapat memperkuat kedaulatannya sekaligus berkontribusi pada stabilitas kawasan di Laut China Selatan.