Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Budaya Event Pacu Jalur Pasca Covid-19

  • Novia Aulina Magister Ilmu Komunikasi Universita Riau
  • Rumyeni Rumyeni Universita Riau
  • Ringgo Eldapi Yozani Universita Riau

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pacu jalur bukan semata- mata event olahraga yang menarik minat masyarakat. Event pacu jalur ini diadakan setiap tahunnya, namun ditiadakankan selama dua tahun dikarenakan penyebaran covid-19. Event pacu jalur sendiri dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentu tidak melupakan strategi sebagai komukasi pemasaran event yang akan dilaksanakan. Adanya beberapa jenis komukasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melakukan promosi event tersebut. tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam meningkatkan jumlah pengunjung wisata budaya pacu jalur pasca covid-19. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam pemasaran event pacu jalur. Berdasarkan hasil penelitian dalam meningkatkan jumlah pengunjung wisata budaya pacu jalur, dinas kebudyaan dan pariwisata menggunakan beberapa strategi. Dari hasil strategi yang digunakan (1) Advertising dimana tim pemasaran memanfaatkan media elektronik dan media cetak dan mampu meningkatkan jumlah pengunjung. (2) internet marketing, dimana dalam melakukan strategi ini dinas menggunakan media sosial yakni Instagram dan Tik Tok. Dengan menggunakan strategi ini tingkat jumlah pengunjung meningkat hingga mencapai 90% (3) public relation, dimana dinas memperbaiki infrastrukur yang berkaitan dengan masyarakat setempat dan juga pengunjung seperti jalan dan kawasan yang ada di pacu jalur (4) event marketing, dimana dinas cenderung lebih banyak ikut serta pada event yang diadakan pihak lain dibanding menyelenggarakan event dan (5) Word of Mounth, dimana dinas menggunakan strategi ini karena tidak menggunakan biaya dan yang menguntungkan adalah strategi tersebut dapat mudah tersebar sehingga dapat membuat minat pengunjung dan dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

 

References

Deddy, M. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.

Effendy, O. U. (2017). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek Komunikasi dalam sebuah organisasi. PT. Remaja Rosdakarya.

Keller, K. P., & Lane, K. (2016). Manajemen Pemasaran (12 Jilid 1). PT. Indek.

Keller, K. D. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid I (13th ed.). Erlangga.

Kennedy, J. E. R. D. S. (2006). Marketing Communication – Taktik Dan Strategi. PT Buana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia).

Moleong, L. (2015). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi). PT Remaja. Rosdakarya.

Pike, S. (2003). Integrated Marketing Communication Penerjemah Uyung Sulaksana. Pustaka Pelajar.

Soemanagara. (2008). Strategic Marketing Comunnication : Konsep Strategi Dan Terapan. Penerbit Alfabet.

Sulaksana. (2003). Integrated Marketing Communications; Teks Dan Kasus. Pustaka Pelajar.

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rusdakarya.

Watie, E. D. (2011). Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social). Jurnal The Messenger, , III (2), 69–74.

Published
2024-08-31
How to Cite
Aulina, N., Rumyeni, R., & Yozani, R. (2024). Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Budaya Event Pacu Jalur Pasca Covid-19. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(15), 548-564. https://doi.org/10.5281/zenodo.13827399